Ada berbagai cara untuk mewujudkan rumah impian, salah satunya dengan renovasi. Terutama jika rumah yang ditempati sudah dihuni dalam waktu yang lama.
Renovasi rumah merupakan proses memperbaiki, memperbarui, mengubah, atau menyempurnakan struktur atau bentuk rumah.
Renovasi rumah penting dilakukan untuk memperpanjang usia bangunan dan memungkinkan rumah tersebut diwariskan ke generasi berikutnya.
Tetapi renovasi rumah bukanlah hal yang murah, meskipun bisa menjadi alternatif untuk menekan biaya dalam mewujudkan rumah impian.
Selain itu memilih kkontraktor yang berkualitas seperti Passang Konstruksi juga mejadi faktor penentu keberhasilan renovasi rumah.
Sangat diperlukan perencanaan yang detail agar hasil renovasi sesuai dengan harapan dan anggaran yang dimiliki.
Memperkirakan Biaya Renovasi Rumah
Untuk memperkirakan biaya renovasi rumah, bisa dibuat detail untuk pengeluaran yang biasa disebut dengan RAB (Rancangan Anggaran Biaya).
1. Biaya Tenaga Kerja
Saat merenovasi rumah, terdapat beberapa metode pembayaran untuk jasa tenaga kerja yang perlu diketahui seperti harian, borongan jasa dan penuh.
Untuk harian, biaya jasa tukang berkisar antara Rp125.000–Rp150.000/hari. Namun, biaya ini hanya mencakup jasa tenaga kerja dan tidak termasuk material.
Sementara untuk sistem borongan jasa, pembayaran didasarkan pada luas proyek, dengan biaya sekitar Rp1.000.000–Rp1.500.000 per meter persegi.
Dalam sistem ini, biaya yang dikeluuarkan sudah tetap, sehingga jika ada keterlambatan dalam pengerjaan, tidak perlu membayar lebih.
Sistem borongan penuh sudah mencangkup biaya jasa dan material, jadi tidak perlu membeli bahan bangunan sendiri karena sudah tersedia satu paket.
Untuk renovasi rumah besar, biaya berkisar antara Rp2.500.000–Rp4.000.000 per meter persegi, tergantung pada jenis material yang dipilih.
2. Biaya Tanah dan Bangunan
Jika renovasi rumah melibatkan penambahan luas lahan, maka diperlukan untuk menghitung biaya pembelian tanah.
Misalnya, jika ingin memperluas rumah sebesar 25 meter persegi dan harga tanah di lokasi tersebut adalah Rp500.000 per meter persegi.
Maka perkiraan biaya yang harus dikeluarkan adalah 25 x Rp500.000 = Rp12.500.000.
Namun, jika tidak memerlukan perluasan lahan, tidak perlu menghitung biaya ini. Cukup fokus pada perhitungan biaya material dan jasa tukang.
3. Biaya Lain-Lain
Selain dua biaya diatas, diperlukan juga untuk mempersiapkan dana cadangan sebagai biaya tambahan.
Karena rumah adalah investasi besar, perencanaan dan anggaran yang pasti mungkin tidak cukup, jadi diperlukan persiapan dana cadangan.
Maka dari itu, sebaiknya siapkan dana ekstra untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi selama proses renovasi.
Misalnya, kenaikan harga material atau perubahan desain di tengah pengerjaan, untuk menghadapi situasi seperti ini dana darurat diperlukan.
Untuk perhitungan idealnya, siapkan tambahan sekitar 10% dari total biaya renovasi yang telah dihitung.
4. Estimasi Biaya Renovasi
Setelah memutuskan untuk merenovasi rumah dan memperkirakan biayanya, langkah berikutnya adalah menghitung total anggaran yang diperlukan.
Contohnya merenovasi rumah minimalis seluas 40 m² dan memilih sistem borongan penuh dengan material standar seharga Rp2.500.000 per meter persegi.
Dalam skenario ini, biaya yang diperlukan adalah 40 x Rp2.500.000 = Rp100.000.000. Ditambah biaya cadangan sebesar 10%, total estimasi biaya renovasi yang dibutuhkan adalah Rp110.000.000.
Beberapa Aspek yang Perlu Diperhatikan Sebelum Merenovasi Rumah
1. Perencanaan yang Matang
Perencanaan merupakan langkah awal yang penting agar setiap kegiatan atau impian dapat terwujud dengan baik, termasuk dalam hal renovasi rumah.
Sebelum memulai renovasi, pastikan melakukan konsultasi mengenai visi rumah idaman yang akan dibangun.
Konsultasi dapat dilakukan dengan para profesional, seperti arsitek, kontraktor hingga pakar desainer interior.
Tahap konsultasi ini penting untuk membantu mewujudkan gambaran rumah idaman secara konkret, meskipun masih dalam bentuk sketsa 2D atau 3D.
Selain itu, perhatikan juga material yang akan digunakan, karena material berperan penting dalam menjaga keawetan rumah setelah renovasi.
Biasanya, para ahli akan memberikan estimasi biaya renovasi, referensi lain juga bisa dicari untuk memastikan desain dan biaya yang direncanakan sesuai.
2. Ketahui Luas dan Lahan
Memahami luas bangunan atau lahan yang dimiliki sangat penting dalam menentukan biaya yang diperlukan untuk merenovasi rumah.
Oleh karena itu, sebaiknya kenali lebih dalam tentang rumah yang akan direnovasi sebelum memulai proses pengerjaan.
Fokuskan pada luas bangunan dan lahan yang ada, karena mungkin dengan pemahaman yang lebih baik mengenai rumah perubahan besar tidak diperlukan
Seperti membangun ulang ruangan dari awal, yang pada gilirannya dapat membantu mengurangi biaya renovasi.
3. Menyiapkan Anggaran
Setelah memiliki gambaran yang jelas dan rencana detail, langkah selanjutnya adalah membuat perincian anggaran yang diperlukan untuk renovasi rumah.
Jika menggunakan jasa arsitek, desainer interior, atau kontraktor, biasanya rincian anggaran renovasi rumah sudah termasuk dalam layanan.
Dalam konsultasi, para profesional akan memberikan proposal anggaran yang menjelaskan rincian biaya yang diperlukan untuk mewujudkan rumah impian.
Tidak dapat dipungkiri bahwa biaya memainkan peran penting dalam merealisasikan proyek renovasi rumah.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan dana yang cukup, juga diperlukan untuk meluangkan waktu agar dapat mengumpulkannya.
Merenovasi rumah impian dimulai dengan perencanaan yang matang. Sebagai kontraktor berpengalaman, Passang Konstruksi siap membantu merancang anggaran yang detail dan sesuai dengan kebutuhan. Dengan konsultasi profesional, kami akan memberikan proposal anggaran yang transparan, mencakup rincian biaya yang dibutuhkan. Hubungi Passang Konstruksi untuk konsultasi gratis dan mulailah langkah pertama menuju hunian yang lebih baik!